Foto Dok PLN |
energikita.id - Sistem kelistrikan wilayah Ibukota dan sekitarnya semakin andal dengan terwujudnya pembangunan infrastruktur terbaik. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) melalui Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 3, resmi melakukan pemberian tegangan (energize) terhadap 2 proyek ketenagalistrikan. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Pulogadung II - Cipinang II resmi bertegangan pada Selasa (16/11) pukul 17:12 WIB, dan Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Cipinang II pada Rabu (17/11) pukul 21:52 WIB.
Fungsi utama pembangunan kedua proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas penyaluran energi listrik ke pelanggan industri, bisnis dan rumah tangga yang berada di kawasan Pulogadung, Jatinegara dan sekitarnya. “Terutama dalam rangka mendukung upaya pertumbuhan industri dan ekonomi yang mulai menggeliat di masa pandemi ini,” jelas Ratnasari Sjamsuddin, General Manager PLN UIP JBB. Ia menambahkan, proyek ini juga memiliki fungsi pendukung untuk meningkatkan keandalan sistem transmisi 150 kV di kawasan Jakarta Timur.
Ratnasari melanjutkan, GIS 150 kV Cipinang II mendapatkan pasokan listrik dari GIS 150 kV Pulogadung II yang telah dilakukan energize pada tanggal 5 November lalu, melalui jalur transmisi kabel bawah tanah SKTT 150 kV. “Proyek GIS Cipinang II dengan kapasitas Trafo 2 X 60 MVA ini dibangun di atas lahan seluas 2.693 m2 di sekitar pemukiman dan pertokoan, yang berdekatan dengan lokasi Kawasan Industri Pulogadung,” ujar Ratnasari.
Ia meneruskan, instalasi kelistrikan ini bertipe Gardu Induk pasangan dalam yang lebih aman dan ramah lingkungan. “Selain itu dikarenakan seluruh komponen listrik, kecuali trafo, berada di dalam Gedung, sehingga dari segi estetika cocok untuk dibangun di kawasan perkotaan,” tuturnya.
GIS 150 kV Cipinang II ini memanfaatkan gas SF6 sebagai media isolasi tegangan tinggi yang aman dan tidak mudah terbakar, sehingga dapat mengurangi luas lahan yang dibutuhkan secara signifikan dibandingkan dengan Gardu Induk konvensional yang menggunakan udara bebas sebagai media isolasinya. Dalam pembangunannya, PLN UIP JBB tetap memperhatikan lingkungan sekitar lokasi, dimana saluran air yang berada di sekitar area tetap dipertahankan dan dioptimalkan fungsinya untuk antisipasi apabila banjir melanda.
Sementara itu, untuk proyek SKTT 150 KV Pulogadung II - Cipinang II dibangun dengan memanfaatkan rute jalan Pemerintah Provinsi DKI dan Kawasan Industri Pulogadung dengan metode kabel bawah tanah, sehingga lebih aman dan tidak mengganggu estetika serta aktivitas di sekitarnya. SKTT ini adalah saluran transmisi berupa kabel tegangan 150 kV yang digelar dengan metode HDD (Horizontal Directional Drilling) yang menghubungkan GIS 150 kV Pulogadung II dan GIS 150 kV Cipinang II. Metode HDD pada pekerjaan ini dipilih dengan mempertimbangkan jalur kabel melewati jalan raya di tengah kepadatan Jakarta.
Di samping memenuhi kebutuhan listrik Kawasan Industri Pulogadung dan masyarakat sekitar, keberadaan proyek ini diharapkan dapat menambah keandalan sistem kelistrikan Jakarta. “Ini kita wujudkan melalui pembagian beban dari sistem eksisting yang sudah ada, sebagai antisipasi peningkatan beban terlebih paska pandemi nanti,” papar Ratnasari.
Memiliki nilai investasi sebesar 113 Milyar untuk GIS 150 kV Cipinang II dan 122 Milyar untuk SKTT 150 kV Pulogadung II - Cipinang II, kedua proyek ini juga menggunakan barang maupun jasa domestik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 61%. “Ini juga merupakan komitmen kami untuk ikut serta mendukung industri domestik Indonesia, demi semakin majunya perekonomian bangsa,” tukas Ratnasari.(*)